Kamis, 26 Maret 2015

aqiqah bekasi 085780267758

Hukum Aqiqah Anak yaitu sunnah (muakkad) pantas komentar Imam Malik, masyarakat Madinah, Imam Syafi′i beserta sahabat-sahabatnya, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur dan lebih banyak ulama master fiqih (fuqaha).Dasar dimana dimanfaatkan dengan kalangan Syafii & Hambali melalui mengatakannya bagai sesuatu yg sunnah muakkadah ialah hadist Nabi SAW. Dimana berbunyi, “Putra tergadai melalui aqiqahnya. Disembelihkan untuknya dalam hari ketujuh (yang kelahirannya)”. (HR al-Tirmidzi, Hasan Shahih)

Akan tetapi demikian, jika terlewat beserta gak dapat dilaksanakan di hari ketujuh, ia dapat dilaksanakan di hari ke-14. Da jika tidak jua, hingga di hari ke-21 ataupun kapan pun ia dapat.Imam Malik berkata : Di dzohirnya bahwa keterikatannya di hari ke 7 (tujuh) atas dasar anjuran, hingga kira-kira menyembelih di hari ke 4 (empat) ke 8 (delapan), ke 10 (sepuluh) ataupun setelahnya Aqiqah itu telah patut. Lantaran prinsip ajaran Islam ialah mendukung tidak mempersulit seperti firman Allah SWT: “Allooh menghendaki keentengan bagimu & tdk menghendaki kesukaran bagimu”. (QS.Al Baqarah:185)

Namun sehabis tiga minggu masih tidak dapat hingga kapan juga pelaksanaannya dalam kala sudah dapat, lantaran pelaksanaan di hari-hari ke tujuh, ke empat belas beserta ke dua puluh satu merupakan sifatnya sunnah & amat utama tidak wajib. Beserta dapat pun melaksanakannya sebelum hari ke tujuh.Bayi yg meninggal dunia sebelum hari ketujuh disunnahkan pun untuk disembelihkan aqiqahnya, malah walaupun bayi yg keguguran melalui syarat suah berusia empat bulan di pada kandungan ibunya

Post By : aqiqah bekasi
Post By : aqiqah bekasi
Post By : aqiqah bekasi